Bismillahirrohmaanirrohiim
Sungguh bahwa hati manusia mudah berbolak-balik.
Ada yang paginya dimenangkan oleh Allah melalui ketaatan, namun ia tutup malamnya dengan kelalaian.
Ada yang paginya tenggelam dalam maksiat, namun ia tutup malamnya dengan taubat.
Ada yang dalam satu hari berbolak-balik antara taat dan maksiat sampai berkali-kali, hingga tinggal Allah sajalah yang menentukan dalam akhir mana ia menutup harinya.
Saudaraku, bagi engkau yang sedang diberi nikmat dalam taat, bersyukurlah!
Dan yang terpenting, i'tikadkanlah dalam hatimu bahwa ketaatan tersebut adalah murni hadiah dari Allah. Agar jangan nafsumu menyelinap lalu mengklaim bahwa itu merupakan hasil usahamu.
Saat kau biarkan dia mengambil seporsi hak Allah tersebut, lahirlah dalam hatimu rasa ujub. Sebuah penyakit bangga diri yang teramat berbahaya.
Dengan ujub kau akan diberikan kemampuan penglihatan yang aneh, sebuah penglihatan azab. Dimana kau akan mudah mendeteksi dan melihat orang lain yang tidak melakukan amal ketaatan seperti diri anda, lalu mulai meremehkan. Dan setelah itu lahir lagilah penyakit baru, yaitu kibr. Kibr adalah merasa dirinya lebih baik dari orang lain, dimana cirinya adalah sulitnya menerima nasihat kebenaran dari orang lain.
Saat kibr tumbuh subur merebak di hatimu, saat itu juga hatimu akan membusuk kemudian mati. Dan saat hatimu mati, lisanmu akan keras dan penuh dengan permusuhan. Dan hilang sudah lah nilai Islam Rahmatan lil 'Alamiin dalam dirimu.
Kemudian jatuhlah hukuman dari Allah yaitu berupa pengusiran dari hadroh-Nya. Dan dibiarkannya anda mengamalkan ketaatan yang menipu diri sendiri. Ketaatan yang menjerumuskannya ke dalam neraka diakibatkan oleh kelalaiannya tersebut.
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." (Al-Maa'uun: 4-5)
Na'udzubillah min dzallik.
Saudaraku, kemudian pada saat anda sedang tergelincir dalam maksiat, segeralah bertaubat!
Tafakuri lewat pintu atau jalan mana engkau sampai berdosa. Jika Allah memberi anda taufik terhadap sumbernya, segeralah pangkas. Tutup semua akses, sarana, waktu, teman, alat, atau apapun yang mengakibatkan anda tergerak untuk mulai memasuki tangga-tangga kemaksiatan.
I'tikadkan dalam hati anda, bahwa dosa tersebut adalah berasal dari anda sendiri. Bersumber dari harmonisnya jiwa dan hawa nafsu anda dengan setan yang mengipasinya.
Jika taubat anda benar, perhatikanlah, pada saat yang sama Allah SWT akan menganugerahi anda dengan maqom ahsanul ubudiyah. Yaitu sebuah posisi yang paling mulia dari seorang hamba. Yaitu sebuah posisi nol, posisi tanpa modal, kondisi dzul (hina), inkisar (hancur), faqir (miskin) dan jahil (bodoh) di hadapan Allah SWT.
Dan ajaklah hati anda untuk bersama dengan jasad anda, menuju istiqomah dalam ibadahnya. jalan kembali kepada Allah SWT. Jalan yang baru, jalan yang telah diterangi oleh cahaya taubat. Sebuah cahaya yang akan membuat anda mendapatkan cinta-Nya, dan menaikkan derajat anda sampai ke derajat unus (akrab).
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri."
(QS. Al-Baqarah: 222)
Masya Allah...laa quwwata illa billah.
Kesimpulannya,
Saat hati anda sedang berada dalam ketaatan, bersyukurlah. Dan berhati-hatilah, karena ia memiliki potensi yang teramat berbahaya. Jagalah hati anda sungguh-sungguh, jangan sampai lahir sifat bangga dan sombong karena ketaatan tersebut.
Dan saat anda melakukan maksiat, bertaubatlah. Dan jagalah hati anda agar senantiasa istiqomah beribadah dengan adab yang sempurna. Jangan sampai berputus asa dari ampunan-Nya dan jangan sampai mengulangi lagi kemaksiatan tersebut hingga bisa mendatangkan murka-Nya.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَ عَلَى طَاعَتِكَ
"Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu."
Aamiin.
Jakarta, 7 Dzulqaidah 1436H
-Abu Rayyan asy-Syadzaliy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar