Bismillahirrohmaanirrohiim
Manusia Rahmah
Manusia rahmah tak akan mudah marah
Pada perbedaan, ia akan sikapi dengan penuh kecintaan
Pada setiap cobaan, ia sambut dengan penuh senyuman
Didadanya tersimpan sejuta kasih terhadap sesama
Dalam matanya, tiada yang bernyawa yang dianggap tidak berhak menerima cintanya
Manusia rahmah tidak serta merta menjadi ramah
Rahmah adalah tuntutan dari agama bagi hidupnya
Dan sebuah keniscayaan teladan dari Nabi-Nya
Manusia rahmah tutur katanya adem, lisannya gak pernah tajem
Ia sudah haramkan semua anggota tubuhnya dari membuat luka dan nestapa
Kehadirannya menjadi berkah bagi tetangga dan senyumnya pun senantiasa dinanti saudara
Semua manusia menerima manfaat, bahkan batu dan rerumputan pun selamat
Rahmah bukan berarti lemah
Saat dia marah, nasihatnya pun menjadi berkah
Diamnya adalah hikmah, geraknya penuh makrifah
Rahmah bukan jadi remah
Dengan kelembutan, dirinya menjadi pusat panutan
Pandangannya dijadikan pegangan
Dan pertimbangannya menjadi acuan
Ia hidup bagai cahaya ditengah2 manusia
Tak membuat resah jiwa2 yang berkeluh kesah
Dalam urusan yang dianggap susah, ia senantiasa mempermudah
Manusia rahmah bukan hanya sejarah
Ia bukan hidup dalam ranah falsafah ideologi dan imaji
Manusia rahmah adalah nyata dan dapat terdata
Manusia rahmah bisa juga anda, aku atau kita semua
Sifat rahmah adalah sifat alamiah
Pada setiap bayi yang tercipta, pasti tersemat rahmah dalam jiwanya
Hanya saja, kadar 'keinginan' dan rasa 'kebanggaan' kadang dapat menjadi sebuah sumbatan
Dan hawa nafsu telah terbukti menjadi penghalang bagi jiwa-jiwa yang tenang
Sifat rahmah adalah keharusan bagi sebuah keberlangsungan
Tanpanya, kehidupan akan penuh dengan permusuhan
Tanpanya....tidak akan ada kehidupan
Biarlah ini menjadi sebuah catatan
Menjadi tonggak untuk diperjuangkan
Bagi diri ini yang menginginkan perdamaian
Bagi diri ini yang merindukan persatuan
Jakarta, 19 Syawal 1436H
Abu Rayyan asy-Syadzali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar